Saat ini saya mencoba mencari cari gambar di komputer saya, dan saya menemukan ini. Sebuah gambar yg berisi pesan dari seseorang yang telah saya potret sebelumnya, namun kali ini saya potret lagi dari lewat layar monitor biar dikatakan gak repost.

Sebuah pesan yang tertulis dalam sebuah CD cover lagu kompilasi. Sebuah pesan yang mengingatkan saya pada dirinya. Sebuah pesan yang tak lain adalah lirik lagu dari Dua Ibu. Sebuah pesan yang tak lain adalah puisi karya Sapardi Djoko Damono. Sebuah pesan dalam layar kaca.

Kemana mana mereka selalu bersama, entah dalam situasi yang panas maupun dingin. Setia selamanya, bagaikan pasangan abadi. Indah bukan, jika kita dan orang kita kasihi bisa setia seperti itu

Coba liat, seorang nenek itu berdiri tegak menanti harapan. Menantikan sang penjual baso menuangkan baso ke dalam mangkok untuk sang nenek. Sedikit makanan demi sebuah harapan untuk masa depan.

Saya mencoba mengambil gambar dari lingkungan kampus tempat saya bekerja, nah itu salah satu gedung yang saya ambil di waktu malam dan cahaya lampu nampak menerangi beberapa sudut ruangan.

Sekedar iseng lagi, bereksperimen dengan wajah saya. Gatau kenapa lagi narsis berat Mengambil gambar dengan angle yang sedikit unik ditambah media untuk menutupi latar belakang sehingga hanya fokus ke wajah saya. Hasilnya menjadi seperti itu, tatapan misterius.

Di halaman depan rumah ada pohon belimbing wuluh atau yang juga bisa disebut belimbing sayur. Coba coba saya potret dari dekat sewaktu pohon itu berbuah. Jadi seperti tanaman yang lain yah

Ga ada ide mau foto apaan hari ini. Iseng iseng aja foto pegangan panci berbentuk bebek dan ayam itu. Sekalian 3 jeruk mandarin yang ingin saya makan setelah itu, dan sebilah pisau nyasar ... ya ya ya, itulah cerita balada bebek, ayam, jeruk dan pisau. Aneh


Yeah, pohon kelapa itu berdiri tegak sendiri diantara banyak pohon yang lain di halaman tempat kerja saya.



Sore tadi, hujan badai begitu derasnya. Iseng iseng saya mencoba memotret derasnya hujan itu, dan nampak butir butir air hujan yang terekam oleh kamera saya. Cukup unik.


Tanaman diatas adalah salah satu koleksi orang tua saya. Lihatlah. dedaunan itu jatuh dari pot sampai menyentuh lantai. Btw, ada yang tau nama tanaman tersebut ? Saya sendiri newbie di dunia tanaman ini.


Akhir-akhir ini saya mencoba bereksperimental dengan gaya foto tua, tapi sebenarnya bukan ... itu hanyalah rekayasa belaka. Nampak mereka bergotong royong untuk membangun sesuatu. Bersama kita bisa, itulah yang tergambar dalam benak mereka.

Jika terlihat dari jalanan, maka tidak akan terganggu dengan gambar ini. Tetapi jika dari gedung tempat saya bekerja jelas menganggu keindahan. Itulah gubuk di atap rumah, satu bentuk kekumuhan diantara bangunan yang ada di sekitarnya.


Dari ketinggian di kantor saya, melihat di kejauhan akan kepadatan akan perumahan. Ada yang bagus dan ada juga yang kumuh. Dan coba perhatikan gambar di atas, ada tempat jemuran, ada meja dan juga ada sofa. Meja beserta sofa biasanya mengisi suatu ruangan kosong yang tertutup, namun ini berbeda. Karena ini ruangan tanpa atap.


Dimanapun tempatnya, ketika rasa kantuk datang. Dibawah pohon rindang pun menjadi tempat yang nyaman untuk melepas lelah setelah sedari pagi bekerja. Selamat beristirahat pak ...



Bayangan pohon karena genangan air setelah hujan ini ibarat melihat sebuah cermin, bukan dari kaca tetapi dari air.


Ide tiba tiba hilang di hari ketujuh. Namun coba iseng memotret gitar klasik saya dari sudut pandang yang berbeda. Sepanjang dawai gitar, cukup menarik bukan ...



Coba lihat foto diatas, apakah ada yang aneh ? Ya. Gambar tersebut menunjukan bahwa pohon itu hanya separuh daun dan dahan beserta rantingnya yang tumbuh. Separuh yang lain dipotong dan ditebang oleh si empunya pohon karena mungkin mengganggu rumahnya.




Pagi tadi saya membuka dan membaca koran hari ini, tak disangka ada foto saya nongol di halaman Radar Banyuwangi. Membelakangi kamera sih, tapi bukan suatu masalah mengingat kemarin hari minggu memang hari yg melelahkan. Bangun pagi pagi lalu bersama-sama menuju lokasi acara tersebut, penanaman bibit bakau yang sangat berguna bagi lingkungan pantai.


Yeah, itu adalah tempat sandal yang berbentuk telapak kaki. Satu kreasi unik dari JoGer yg berasal dari Kuta Bali.




Meskipun kau hanya setengah tiang karena ikut berduka atas wafatnya seorang pahlawan yaitu Gus Dur, tetapi tetap berkibarlah benderaku.

Miniatur dari simbol bumi blambangan yaitu penari Gandrung. Menurut mitos, jika seorang wanita menari gandrung maka aura kecantikannya akan muncul seketika dan itu berbeda dengan dandanan normal mereka.
Tadi pagi, sejak bangun tidur gw pingin cari satu CD tapi gw lupa dimana naruh barang tersebut. Langsung dah setelah itu, bongkar bongkar sebagian barang dengan harapan mudah-mudahan ketemu barang yang dicari.


Anjrit, gw sudah cek sedemikian banyak barang. Tapi masih belom gw temukan CD yang gw cari. Sampai ngubek-ngubek lemari, ngubek-ngubek kotak cd (mungkin ada cd dobel), trus cari cari di rak CD. Tapi tetap tidak ditemukan Udah mati kutu dah cari tuh CD, tetapi gak sengaja malah ketemu di tempat yang tidak terduga

Ternyata ada di atas mesin jahit kuno, peninggalan dari nenek saya. Ga pernah dipake karena udah rusak. Dan ini CDnya ...


CD-RW pertama dan terakhir yang gw punya. Dan disitu ada data-data penting jaman kuliah dulu termasuk koleksi lagu komedi. Nah, koleksi lagu komedi di dalam CD itulah yang gw cari
author
Rory Paliama
Fotografer pemula nan amatir mencoba berbagi moment setiap hari sampai berakhirnya waktu.