Itu adalah satu satunya bioskop yang ada di Banyuwangi, setelah di era 90'an ada satu bioskop saingan yang kolaps. Nama bioskop itu adalah Irama Theater. Nah, andaikata kalau sekarang tidak ada film Indonesia yang baru mungkin selamanya bioskop itu memutar film film tahun 80-90an. Yah, masa kejayaan bioskop di Banyuwangi telah lewat setelah jaringan 21 menguasai pasar.
Itu adalah satu satunya bioskop yang ada di Banyuwangi, setelah di era 90'an ada satu bioskop saingan yang kolaps. Nama bioskop itu adalah Irama Theater. Nah, andaikata kalau sekarang tidak ada film Indonesia yang baru mungkin selamanya bioskop itu memutar film film tahun 80-90an. Yah, masa kejayaan bioskop di Banyuwangi telah lewat setelah jaringan 21 menguasai pasar.
Pada suatu malam saya kelaparan, dan hanya ada 1 bungkus kweetiaw dan bumbu bumbu. Jadi terpaksa saya masak aja itu kweetiaw dan dijadikan mie goreng. Eh, karena terlalu banyak bumbu masak jadinya keasinan. Terpaksa dijadikan mie kuah aja dengan penambahan air yg banyak. Yeah itu obat lapar saya beberapa hari yang lalu
Kemarin saya dikejutkan ada kiriman surat dan paket dari Amerika. Hmm, coba saya ingat ingat apa yang menyebabkan saya dapat surat itu. Ternyata setelah merenung beberapa menit, saya sadar bahwa dulu pernah mengajukan form untuk mendapatkan DVD film Smile Pinki secara gratis di salah satu situs internet.
Sekedar catatan, Smile Pinki adalah film dokumenter pendek peraih Academy Award yang bercerita tentang seorang gadis kecil yang bernama Pinki dari India yang cacat dari lahir yaitu bibir sumbing. Yang dimana saat itu, di lingkungan miskin dan tidak berpendidikan mempercayai hal bahwa bibir sumbing itu adalah kutukan dari Tuhan. Sampai suatu waktu ada seorang pekerja sosial datang ke kampungnya, untuk memberikan pengobatan dan operasi secara gratis kepada semua anak anak yang menderita bibir sumbing.
Yeah, satu operasi kecil yang bisa merubah masa depan seseorang yg sebelumnya dikucilkan dari lingkungan karena kekurangan fisiknya.
Ahh ... ini sudah hari keempat sejak terakhir kali saya posting hari ke 22. Maaf, tidak posting selama 3 hari belakangan karena ada keperluan yg membuat saya tidak bisa internet selama 3 hari (seharusnya sekarang adalah hari ke 26 ). Btw, sudahlah ... yang penting proyek 365 hari ini tetap berjalan.
Tema hari ke 23 ini adalah angka 23 yang juga saya dapatkan tidak sengaja, dari tiket nonton bioskop di Surabaya akhir bulan januari kemarin. Yeah, kedua film itu adalah film yang ingin saya tonton yaitu Avatar 3D dan Rumah Dara. Nonton film Avatar 3D di Sutos XXI (Surabaya Town Square) studio 3 dan nonton Rumah Dara di Tunjungan 21, studio 2. Iseng2 saya perhatikan kok jadi angka 23 di hari 23 (seharusnya 26). Ya sudalah, yang penting itu angka spesial. The number 23.
Saat ini saya mencoba mencari cari gambar di komputer saya, dan saya menemukan ini. Sebuah gambar yg berisi pesan dari seseorang yang telah saya potret sebelumnya, namun kali ini saya potret lagi dari lewat layar monitor biar dikatakan gak repost.
Sebuah pesan yang tertulis dalam sebuah CD cover lagu kompilasi. Sebuah pesan yang mengingatkan saya pada dirinya. Sebuah pesan yang tak lain adalah lirik lagu dari Dua Ibu. Sebuah pesan yang tak lain adalah puisi karya Sapardi Djoko Damono. Sebuah pesan dalam layar kaca.